Allah Melancarkan Jalan Bagi Orang yang Ingin Bersilaturahmi

Senin, 28-12-2015

Untuk pertama kalinya aku pergi ketempat yang sama sekali belum pernah didatangi dan belum jelas tempat tujuannya kemana. Ke Bojonegoro, kampung halamannya apah(kakek)ku. Sudah 40thn lebih apah gak pulang ke bojonegoro. Selama 17thn aku hidup, kalau kumpul keluarga ibu, udah ramai sih sama keluarga kakak(keluarga pakde) dan adik-adik(keluarga tate dan om) ibu yang kalau sudah kumpul di rumah amah(nenek) udah ramai dengan tiga puluhan anak cucu amah apah. Trus kalau kumpul sama keluarga saudara generasi kakek-nenek, paling cuman kenal saudara-saudaranya amah. Gak pernah yang namanya aku kenal saudara kandung apah satupun. Baru kali ini aku berkunjung ke saudara kandung apah yang sudah terpisahkan 40tahunan. Mungkin karena faktor lokasi kampung apah yang jauh dari jakarta, jadi apah udah sibuk ngurusin anak-anaknya(ibu dan tujuh saudaranya yang lain) jadi gak sempat berkunjung lagi ke jawa timur, berbeda dengan amah. Amah besar dijakarta, saudara kandungnya juga semua ada di sekitar jakarta-bandung, jadi kalau kumpul keluarga generasi kakek-nenek lebih gampang dengan keluarga amah karena dekat dan memang sudah kenal akrab sampai menganggap adik-adiknya amah sebagai nenek sendiri. 

Biasanya kalau liburan viyaya itu terjadwal. Kalau Februari biasanya ngerayain ultah sama papa dan keluarga besar papa di jogja dan semarang; mei dan juni jatah berkunjung aku ke papua, tempat papa kerja; libur lebaran dan liburan desember waktunya sama keluarga besar ibu. Biasanya desember ke bandung buat silaturahmi sama keluarga besar amah. Desember ini direncanakan untuk ke bojonegoro. Memang sudah permintaannya apah, pengen gitu kali-kali pulang kampung. Aku pun bingung gimana ceritanya bisa apah gak pernah ngenalin saudara-saudaranya ke kami para cucu dan anaknya. Tidak semua anak cucu amah apah berkunjung ke bojonegoro, padahal ibu aku udah memesankan tiket dua bulan sebelumnya untuk 30orang anak cucu amah apah, tapi jadinya yang ikut setelah dihitung-hitung hanya sekitar 19orang. Sisanya ada keperluan mendadak dan pakde mendadak jatuh sakit jadi gak bisa ikut. 

Kami ber 19 berangkat bermodal ingatan apah tentang nama desanya saja. Karena apah udah lost contact sama sekali dengN adik-adiknya dan memang udah gaktau kabar saudaranya apakah masih ada atau tidak, kita gak tau. Intinya kita berangkat sudah berniat untuk silaturahmi, gak peduli apakah bakalan nyasar, ketemu atau tidak syukur-syukur masih bisa ketemu. Masalahnya bojonegoro sekarang pasti udah berubah banget sama bojonegoro 40tahun lalu seperti ingatan apah dulu. Setelah sepuluh jam naik kereta dari jakarta, kami sampai di bojonegoro pukul 00 tepat tanggal 29 desember. Kami langsung istirahat menuju hotel. Aku tidur bersama para sepupu cewe yang sepantaranku. Sampai jam 2 kami belum bisa tidur, padahal aku udah capek banget, karena sudah kecapekan duduk di kereta selama 10 jam. Dan akhirnya kami baru tertidur jam 3 pagi.

Selasa, 29-12-2015

Aku bangun jam setengah tujuh dan langsung mandi pagi. Setelah sarapan, kami ber 19 termasuk apah-amah dan para anak-beserta mantu juga cucu-cucu apah berangkat menuju tempat tinggal apah dengan menyewa elf dengan kapasitas 21orang. Aku masih lelah karena hanya tidur sekitar tiga jam juga rada bad mood karena jalanannya gak mulus dan lama sekali untuk sampai. Sekitar dua jam mencari lokasi rumah apah dulu, kita ternyata nyasar dan terlewat jauh. Kita mulai bingung juga saat apah ternyata udah mulai bingung karena ingatan jalannya berbeda dengan jalan yang sekarang. 

Kita balik lagi ke perempatan pertama belok dan turun untuk bertanya. Yang turun para tante dan ibu juga apah amah, para cucu hanya di dalam mobil elf karena pada bosan soalnya gak nyampe-nyampe. Kita tunggu di mobil kok lama banget gak balik lagi para ibu kami. 

Kita pun para cucu turun karena kami fikir apah-amah dan para ibu lagi makan bakso di warung. Pas nyampe warung, ada ibu-ibu nangis cerita ke apah, aku fikir dia lagi curhat gitu karena ketipu atau kenapa. Tapi ternyata kata salah satu tante aku, dia itu adalah keponakan apah, anak dari adik ketiga apah. Aku rada terharu juga, bisa ketemu di warung tempat kita mau nanya. Dari warung itu, kami jalan menuju rumah adik ketiga apah. Sampai dirumahnya, adik apah langsung memeluk apah dan nangis. Kaget juga mungkin, karena tanpa kabar apa pun kita alhamdulillah bisa sampai kerumah adiknya apah itu, hanya bermodalkan ingatan apah. Mulai baper deh, iya lah, empat puluh tahun gak ketemu, dan alhamdulillah sekarang kabarnya masih ada dan dimudahkan bertemu. Aku sih gak ngerti apa-apa dan gak kenal keluargnya apah disini, jadi cuman bisa terharu, baper, juga kepo itu siapa, ini siapa. Gituuu.

Disana para generasi pertama apah, mulai bertukar nomor telepon dan ngobrol-ngobrol. Trus dapat juga kontak anaknya adiknya apah yang pertama. Rumahnya di bojonegoro kota. Jadi abis dari rumah adiknya apah yang ketiga, kita langsung ke rumah adiknya apah yang pertama. Kami bersyukur sekali, dapat dimudahkan jalannya untuk bertemu. Padahal kalau difikirkan kemungkinan ketemunya itu kecil sekali karena jalan bojonegoro kan udah berubah, juga ingatan apah mungkin udah gak sebagus dulu. Tapi alhamdulillah ingatan apah kuat sekali, alhamdulillah yah allah ^^

Sebelum ke tempat adik pertama apah, kami sempatkan ke tempat wisata sebentar, kayangan api. Setelah itu sampai dirumah adik pertama apah. Mbah yang ini lebih baper lagi, kita terharu ngelihat pertemuan apah dan adiknya. Kangen sekali yah rasanya tidak bertemu kakak kandung selama empat puluh tahun. Aku aja cuman berkesempatan ketemu papa dua kali setahun udah kangen banget rasanya. Jangankan papa, gak ketemu ibu empat hari aja udah sedih banget. Apalagi ini apah sama adik-adiknya yang tidak bertemu puluhan tahun. Rasanya pasti bersyukur banget bisa ketemu lagi saat ini.

Sampainya di hotel, aku nanya-nanya ibu tentang cerita keluarga apah. Jadi tuh dulu apah itu anak petani (mohon maaf) miskin yang tinggal di desa. Tetapi apah itu cerdas dan pintar banget, jadi apah itu diangkat anak sama ibu kolonel, dan dibawa ke jakarta untuk disekolahkan. Lulus SMA disekolahkan kembali untuk dipersiapkan jadi abri. Lalu bertemu dengan amah, anak polisi yang bisa dibilang saat itu bapaknya amah itu cukup dipandang di jakarta. 

Akhirnya apah menikah sama amah saat usia apah 21tahun dan amah 16tahun. Seharusnya apah jadi abri, menurut cerita ibu, amah ngelarang apah jadi tentara. Jadi apah jadi karyawan swasta gitu. Dulu saat anak apah masih ibu dan pakde ris, apah masih pulang ke bojonegoro. Mulai tante novi berikut ke tujuh anaknya lahir, apah-amah udah jarang ke bojonegoro karena mungkin ribet anaknya banyak. Dan baru kesampaian ke bojonegoro lagi sekarang. Setelah berpisah puluhan tahun juga tanpa kabar sama sekali, alhamdulillah dipertemukan sekarang ^^

Terlihat jelas kalau apah itu bahagia banget bisa bertemu adik-adiknya setelah puluhan tahun berpisah juga sudah tidak tinggal bersama semenjak mereka kecil. Memang, ikatan darah itu lebih kental daripada air. Tak peduli apah dan saudaranya dibesarkan di kota yang berdeda dengan orang tua yang berbeda, tetapi rasa ikatan batin dari satu turunan darah itu masih erat. Alhamdulillah bersyukur sekali sama ATYME yang mempermudah jalan kami untuk bersilaturahmi :) ^_^

Buat Nisao ^^

151712 Happy sweet 17th(+1year), nisao :o Alhamdulillah, syukur kpd TYME, masih ngasih umur buat makhluk tsb sampe menginjak lebih dari 17thn. Udah gede dong sis? Hmm, -,-. Mau ngucapin makasih sama ATYME, krn berkat-Nya, viy bisa tetep silaturahmi sama nisao. Pertama ketemu pas SMP, 2009. Saat viy memutuskan utk SMP di Timika, Papua. Sama2 anak pendatang, dia dr SD di Solo, tp Papa kami bekerja di perusahaan yg sama dan sudah hampir 20thn menetap diPapua sana. 

Selama 3semester, nisao is the only one my best partner. Walaupun sahabatku banyak disana, nisao yg merupakan Best Friend(BF) paling aneh, pendiem, baik, polos, gak jelas dan blablablabla. Gak nyangka, februari 2011, viy pindah lagi. Agak sedih bgt hrs ninggalin sahabat2 viy, termasuk nisao. Hampir bahkan sudah nangis krn viy pikir gak bakalan balik lagi ke Papua utk ketemuan dan main bareng my BF :( Selama sebulan LDR, viy masih sering kontak2 nisao, bulan kedua nisao udh lost contact, aku fikir dia tenggelam di lautan sana, saking gak pernah ngabarin dgn angkat tlp atau bls sms :o pas naik kls 9, nisao ngabarin viy, dan ternyata katanya hpnya rusak. Dan baru sempat dibeliin hp baru 7bulan kemudian setelah terakhir kita kontak-kontakan. Bahagialah viy bisa komunikasi lagi sama nisao. Viy sering banget tlp sahabat2 viy yg di Papua, selama lebih dari dua jam, utk mengobati rasa kangen, termasuk otp-an sama nisao. Kuping ini rasanya waktu itu memang panas, tp rasanya bahagia krn masih bisa tetap komunikasi sama mereka, walau terpisah jarak ribuan km. Rasanya pulsa itu gak berarti(iya lah, beli pulsa tinggal minta -_-) kalau untuk tlp mereka berjam2. Kita cerita apa aja, semuanyaaaaaaaa, sampe mulut ini kering.

Lulus SMP, viy masuk di SMA 1 Jakarta, dan nisao diterima di SMA 1 Timika. Sama2 SMA 1 jd kita sering share ttg masing kehidupan SMA kami. Alhamdulillah, libur semester 1, (mungkin papa kangen anaknya ini, krn gak ketemuan selama hampir 2thn, biasanya cuti ke jkt dua thn sekali tp mulai saat itu sudah tdk memungkinkan utk cuti ke jkt, tp ke jawa, hmm), viy disuruh holiday ke Timika. Viy sengaja cuman minta hanya beberapa hari aja disana krn takut ada konflik lagi sama stepmom kaya dulu lagi, jadi setiap ke Timika, Viy hanya menetap kurang dari seminggu, bahkan pernah hanya 2hr hanya utk ketemu papa, melepas rindu, lalu balik jkt. Mungkin menurut salah satu sahabatku yg saat ini kuliah di Makassar, ia mengatakan "viyaya nih jauh2, ke Timika cuman disini sebentar ale. Kaya numpang pup saja ke Timika". Aku hanya ketawa saat dia berbicara gitu, hehe.

Lanjut, desember 2012 itu, viy ga bilang kalau ada di Timika. Saat sore landing, besoknya viy tlp nisao, seperti biasa awalnya ngobrol2, trus nanya, nisao ada dirumah gak? Nisao jawab ada dirumah, aku bercandain dia, kalau nanti viy tiba2 bisa lgsg ada dirumah nisao, pdhl sebelumnya viy bilang kalau viy ada di jkt, nisao percaya aja. Viy lgsg tutup tlp, trus naik ojeg kerumahnya. Trus viy tiba2, ketok2 pintu belakang rumah nisao, ada adiknya nisao trus bilang 'kakak nisa, ada temannya', pas nisao nanya siapa, viya bilang ke adiknya jangan bilang kalau viy yg dateng, sampai di dapur, aku duduk trus nisao shock gitu :o. Dia kaget, lah, bukannya tadi bilang ada di jkt? "Wah hebat-e viyaya, tiba2 ada didapurku. Sa kaget ale" begitulah kata nisao.

Kita main2, ngobrol besoknya juga dan blablablabla. Empat hari kemudian aku balik ke jkt, rada sedih sih, tapi its okay lah, insya allah masih dikasih rejeki lagi sama ATYME untuk ketemu lagi, aamiin. Seperti biasa rentang 6bulan kami masih sering otp-an. Bukan Juli, viy balik ke Timika. Tapi nisao ada diJkt, hmm. Viy ke Timika dia ke Jkt. Aku dikabarin kalau papanya pindah tugas ke kantor Freeport Jakarta jadi nisao sekeluarga juga pindah ke jkt. Aku bahagia krn siapa tau nanti bisa sering ketemuan sama nisa (yeeey). Di Timika, viy masih bisa main sama temen viy yg lain. Beberapa hari di Timika, aku tlp mamanya nisao supaya nisao sekolah di SMA 1, supaya kita bisa sering main, yeey. 

Sampai di jkt, viy gak sabar mau ketemu nisao. Krn saat itu masih libur setelah lebaran, viy ngajakin nisao ketemuan di monas. Trus kita main ke istiqlal, nisao nyobain naik busway, juga main ke rumah viy. Wah, senang deh hari itu, kita bisa main lagi. Beberapa bulan kosong krn belum didaftarin sekolah, viy kaget, ternyata nisao sama papanya disuruh tinggal di Ternate rumah kakeknya untuk lanjut kelas 11 disana. Shock aku, rada sedih krn kecewa gak bisa satu sekolah lagi :( tapi viy ikhlas kita harus ldr-an lagi. Komunikasi hanya via tlp, sms, kakao, atau line.

Setahun kemudian, nisao pulang ke jakarta buat lebaran sama mama-papanya. Liburan naik kelas 12, tahun 2014. Pas tau nisao di jkt, kita janjian ketemuan. Trus viy mau mampir kerumahnya. Bermodal pengalaman naik busway, viy cuman nanya nisao halte terdekat dari rumahnya. Setelah sampe di halte tsb, viy dijemput nisao, trus ke rumah nisao. Disana kita main2 juga ngobrol2. Menjelang sore, kita ngabuburit, viya ngajakin nisao ke Grand Indonesia. Nisao sama adik keduanya, viy biasa lah kemana2, sendiri. Kita bertiga main juga lihat2(gak belanja, kantong kering nih, wkwk). Kita makan pas udah mau buka, photo2. Sudah kenyang, kita mampir ke magnum caffe. Intinya hari itu seru banget. Hari itu viy bisa tau tempat tinggal nisao di jkt sekaligus bisa main bareng dan makan bareng di GI.

Sepertinya, tahun itu, kita hanya bisa bertemu sehari dan habis lebaran nisao balik ke Ternate. Obrolan yg seperti obrolan wajib kita pas otp adalah "sama-sama ingin masuk UI". Nisao disuruh papanya ambil jurusan Kedokteran, dan viy ingin masuk Ilmu Sejarah. Kita sering ngobrolin itu, mimpi sama2 kuliah di UI, bisa jalan2 berdua lagi dan blablablablabla. Makanya kita saling support untuk sukses di masih2 jurusan kami, (nisao di ipa, viy di ips).

Setelah un, menunggu pengumuman SNMPTN, kita sama deg-degan. Saat tgl 9 mei 2015, viy buka web snm, dan syukur alhamdulillah viy keterima di jurusan tsb yang sangat viy impi2kan. Saat itu viy tlp nisao, tp gak diangkat. Karena kita temenan lama, kita saling tukeran pass dan id medsos termasuk id akun snm nisao, viy tau. Karena penasaran, viy buka dan liat hasil nisao. Dan ternyataaaa, jeng jeng, nisao keterima di FK UI, alhamdulillah.

Liat hasil tsb, viy tlp nisao lagi. Beberapa kali gak diangkat. Akhirnya diangkat juga, viy nanya, udh liat hasil snm nya? Nisao bilang belum liat karena jaringan internet di Ternate saat itu jelek. Trus viy kasih tau hasilnya ke nisao, dan dia kaget, shock juga bahagia. Nisao langsung tlp papanya dan minta papanya bukakan web tsb dirumahnya di jkt utk memastikan perkataan viy betul atau tidak. Dalam hati aku, ini manusia hidup di gua mana sih, sampe nasib kelulusannya sendiri tidak bisa ia lihat langsung, tp malah dikasih tau dari orang lain, hmmm.

Ternyata benar, nisao keterima di FKUI. Jadi gak sabar mau ketemuan sama nisao lagi. Nisao baru nyampe jkt tgl 2Juni 2015. Pas daftar ulang kita gak ketemu krn kita beda hari daftar ulangnya. Tapi saat periksa kesehatan, kita janjian ketemuan. Nisoa nungguin viy sampai selesai tambahan periksa rontgen. Setelah itu kita makan bareng, juga pulang bareng. Viya ajak nisao naik kereta ke Bogor lalu balik lagi ke jkt. Terlihat makhluk tsb rada norak naik kereta, hehe. Like a girl dia ngeliatin jendela mulu, wkwk. Saat obm, kita janjian ketemuan bareng dan juga pulang bareng. Kita juga sempat buka bersama di salah satu mall di jakarta Barat. Saat itu viy jemput nisao di halte deket rumahnya, kaya anak kecil emang, gitu aja pake dijemput -,- wkwk. Takut nyasar juga sih, kasihan anak kecil itu. Tahun 2015 ini, viy ke Timika dua kali yang berjarak cukup dekat. Habis UN dan dua bulan kemudian saat puasa, tapi gak sampai lebaran disana. Hanya melepas rindu sama papa.

Habis lebaran, ada beberapa rangkaian kamaba yang wajib kami ikuti. Seperti latihan padus, kerja kelompok ospek kampus dll. Viy satu kelompok sama nisao di ospek kampus. Kita ngerjain project bareng diui, dan pulangnya aku ngajakin nisao main ke Central Park. Kita ngobrol, makan, juga photo2. Sorenya nisao pulang. Intinya selama rangkaian kamaba ini, kami bisa bersama lagi, alhamdulillah ^^

Masuk di waktu perkuliahan, kita jadi jarang ketemu, tp masih sempat komunikasi via line. Kita sempetin ketemuan dua bulan kemudian, kita ketemuan di perpusat, ngerjain tugas bareng(walau beda materu), ngobrol2 dan blablbalabla. Kita memang gak intens ketemuan setiap hari, tapi kami usahakan bertemu paling gak dua minggu sekali sampai sebulan sekali, kalau pas lagi bentrok dan sibuknya waktu kuliah. Bulan depannya, nisao viy ajak main ke FIB. Kita main2, makan, ngobrol, photo2 gak jelas dan blablablabla.

Dua minggu kemudian nisao ngajak viy main ke RIK. Saat itu lebih tepatnya sih keliling UI. Abis dari perpusat, kita makan di taman firdaus, nemenin viy beli sesuatu di barel lewat FIB, Fisip juga Fpsi, lalu ke RIK. Di RIK kita jajan dulu bentar dan main ke tempat yg katanya nisao "cozy place" di RIK. Tapi menurut viy sih tempat tsb lebih ke tempat yang nyaman buat bunuh diri daripada buat nongkrong, ya iya lah, di lantai 8 gedung RIK coba, ckckck. Kalau galo bisa tinggal lompat, hmm. Tapi pemandangan disana bagus banget. Dari situ kelihatan danau ui, balairung, perpusat juga masjid ui. Pas saat itu hujan, kita ngobrol2, becanda juga nge-wifi. Habis itu viy anterin nisao ke PNJ buat MPKO. Trus kita pulang bareng deh...

Tiga minggu kemudian makhluk tsb ulang tahun ke 17thn(+1thn). Walau belum sempet ketemu lagi, dia ada di depok ada kuliah, sedang saat ini viy lagi di kasur yang empuk sambil jemari viy menari-nari di atas keyboard bersantai ria, wkwk. Besok baru viy uas. Intinya buat nisao, hbd yah, maaf kalau viy sering cerewet, aneh, gak jelas dan blablablablabla. Semoga jadi ibu dokter yg baik yah, aamiin^^ makasih juga udah menjadi teman terbaik viy di hampir tujuh tahun belakangan ini ^^ semoga bisa tetep sahabatan samapai tua bahkan sampai mati nanti yah, aamiin ^^

Haru Awards 2016

Dalam rangka menyambut ulang tahun yang ke-5, Penerbit Haru akan mengadakan Haru Awards 2015. Apa itu sih Haru Awards itu? Haru Awards adalah suatu ajang untuk mengapresiasi pihak yang pernah terlibat dalam kerja sama dengan Penerbit Haru. Apresiasi ini akan diberikan untuk para penulis, buku, desainer, juga para pembaca/reviewer Penerbit Haru termasuk eyke, hehe.

Dalam Haru Awards 2015 ini ada beberapa kategori yang akan diberikan penghargaan. Akan ada pula tahap pemilihan oleh pembaca (voting) untuk menentukan pemenang dalam setiap kategori. Kategorinya adalah: 

1.      Kategori Penulis & Komikus Terfavorit

         Kategori Penulis dan komikus terfavorit ini akan dibagi menjadi dua, yaitu:

         a)     Penulis Indonesia Terfavorit

         b)     Penulis & Komikus Luar Negeri Terfavorit 

2.      Kategori Buku Terfavorit 

3.      Kategori Kover Buku Terfavorit 

4.      Kategori Reviewer Terfavorit

Sebelum pengumuman pemenang dari setiap kategori, ada beberapa tahap penyisihan yang dibagi dua yaitu:

1. 1. Kategori Penulis & Komikus Terfavorit, Buku Terfavorit, dan Kover Buku Terfavorit.

Babak Penyisihan: 10 – 20 Desember 2015 

Pada seleksi ini, semua penulis Haru akan masuk ke dalam seleksi.

Sedangkan untuk kover yang akan dimasukkan HANYA kover yang didesain oleh warga negara Indonesia saja.

Babak Semifinal: 24 – 31 Desember 2015 

Dari tahap penyisihan, akan dilipih 5 (lima) nominator dengan hasil voting tertinggi untuk masuk ke seleksi ini.

Babak Final: 5 – 16 Januari 2016

Dari tahap semifinal, akan dilipih 3 (tiga) nominator dengan hasil voting tertinggi untuk masuk ke seleksi ini.

Tentukan pemenang Haru Awards melalui babak final ini. Hanya ada satu pemenang untuk setiap kategori.

2. Kategori Reviewer Terfavorit.

Pendaftaran: Sampai 17 Desember 2105

Khusus kategori ini, kalian harus mendaftarkan diri kalian sendiri untuk bisa masuk sebagai nominator.

Tahap Semifinal: 24 – 31 Desember 2015

Akan dipilih 5 (lima) nama yang berhak masuk ke tahap voting. Voting akan dilakukan oleh pembaca melalui Goodreads.

Apabila ada jumlah ‘vote’ yang sama, maka akan dipilih berdasarkan data jumlah buku Haru yang pernah di-review.

Final Round: 5 – 16 Januari 2016

Akan dipilih 3 (tiga) nama dengan jumlah votingtertinggi untuk maju ke babak final. Dalam babak ini akan dipilih satu pemenang berdasarkan voting tertinggi.

Seluruh pemenang dari masing-masing kategori akan diumumkan saat ulang tahun Penerbit Haru, yaitu pada tanggal 18 Januari 2016.

Dukung Viyaya yah nanti saat tahap voting ditanggal 24-31 desember ;) Makasih :****

Sumber : https://m.facebook.com/notes/penerbit-haru/haru-awards-2015/919187438135689

Review Novel "So, I Married The Anti-Fan"

Hi, viyaya is back, hehe. 

Lama juga tak blogging, banyak banget yang mau ditulis. Tapi gak sempet mulu karena terlalu terbuai dengan kehidupan per-Maba-an *apalah ini alay banget* di kampus.

Akhirnya aku memutuskan buat nulis review salah satu buku yang baru aja selesai aku baca kemarin. Niatnya sih iseng-iseng aja, tapi siapa tau, jadi iseng-iseng berhadiah? Kan gak ada yang tahu, hmmm.

Nih sekarang aku mau kasih review tentang Novel "So, I Married The Anti-Fan" yang ditulis oleh Kim Eun Joeng. Novel ini merupakan novel terjemahan dari Korea Selatan yang diterbitkan oleh Penerbit Haru dengan team yang hebat dalam pembuatan novel ini sehingga terbitlah dalam versi Indonesia. Novel ini diterjemahkan oleh Putu Pramania Adnyana, disunting oleh Nyi Blo, juga ada Dini Novita Sari sebagai Proofreader, dibagian cover dibuat oleh Bambang "Bambi" Gunawan dan terakhir isi novel tersebut diilustrasikan oleh Frendy Putra dan @teguhra.

Di korea sendiri, "So, I Married The Anti-Fan" sedang rekaman untuk versi drama nya. Tokoh Hu Joon akan diperankan oleh Chanyeol Exo. Belum tau pasti siapa yang akan berperan sebagai Geun Yong, tetapi tokoh wanita yang berperan dalam drama ini adalah aktris Tiongkok Yuan Shan Shan juga Seohyun Girls Generation.

Novel ini diterbitkan di Korea pada 2010, dan telah diterbitkan di Indonesia dalam berbagai versi cover berbeda. Yang aku baca saat ini merupakan versi terbaru, dan kalau tidak salah sebelumnya telah ada dua versi cover yang berbeda dengan isi yang sama yang telah diterbitkan oleh penerbit haru. Tahun lalu aku ingin membeli yang versi cover berilustrasi photo pengantin, tetapi saat itu aku tidak jadi beli karena memfokuskan kewajiban sebagai siswi kelas 12 SMA untuk belajar dan puasa baca novel dulu -_-

Setelah membaca novel itu saat ini, rada nyesel sih. Menyesal banget, kenapa gak dari tahun lalu aja beli dan bacanya, kenapa baru sekarang? Hmmm.....

Yang paling aku anggap 'wow' dalam novel ini adalah terdapat ucapan khusus untuk pembaca di Indonesia dari penulisnya langsung, Kim Eun Jeong yang tentu saja diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Sebelum membahas review novel tersebut, aku akan menuliskan sinopsis yang terdapat dibalik novel tersebut, hihihi

Sinopsis

Aku tinggal dengan idola paling terkenal se-Korea. Tapi.... Aku adalah antifan-nya.

H, salah satu bintang pemicu hallyu wave dan tinggal dengan antifan-nya dalam sebuah variety show

Mr. H: Tentu saja aku bisa menangani antifan-ku. Aku ini pria yang penuh kejutan.

Ms. L: Sebagai antifan-nya, aku akan membuka semua rahasia busuknya. Lihat saja nanti.

Begitu berita itu keluar, para fans Mr. H segera membentuk pertahanan untuk melindungi idolanya.

Dan jika Ms. L melukai Mr. H barang sedikit pun maka mereka tidak segan-segan untuk bertindak.

Review

Perbedaan menonton drama dan membaca novel adalah pada novel, pembaca akan larut dalam kata-kata yang membayangkan bagaimana adegan itu terjadi oleh imajinasi pembaca sendiri. Tidak seperti novel terjemahan lainnya yang telah aku baca, dalam pembuatan novel ini benar-benar berbeda. Tiap susunan kata benar-benar tidak terlihat seperti novel terjemahan lainnya,  tiap kata dalam novel ini seolah-olah benar-benar mengajak aku sebagai pembaca untuk turut menyaksikan adegan dalam novel tersebut.

Novel setebal 525halaman itu aku selesaikan dalam waktu 5hari yang diselingi untuk waktu kuliah, makan, minum, tidur malam, tidur siang, urusan kamar mandi, ngerjain tugas, nulis makalah, bikin review bacaan dll. Hmm, aku bukanlah tipe orang yang menyelesaikan membaca novel dalam waktu singkat, untuk novel ringan mungkin baru dua hari aku selesaikan membaca, tp utk novel dgn tebal 400lbr keatas biasanya paling cepet aku selesaiin 2minggu yang diselingi oleh kewajiban sebagai mahasiswa utk mengerjakan berbagai macam tugas dan kewajiban sebagai manusia utk tidur -_- Tp baru kali ini aku bisa nyelesaiin novel kurang dari seminggu. Kenapa?

Aku pun bingung, ini novel apa zat adiktif sih? Kok bikin ketagihan untuk terus dibuka tiap lembar kertasnya. Tiap adegan yang ada di novel ini menjadikan aku sebagai pembaca untuk selalu penasaran apa yang terjadi selanjutnya dalam cerita tersebut sehingga sulit untukku untuk berhenti membacanya. Kalau saja aku melupakan kewajibanku sebagai manusia normal, mungkin seharian aku tidak akan melepaskan novel ini dari pangkuan dan membuka lembar demi lembar agar terus membacanya tanpa henti.

Lanjut untuk ke penokohannya yah

Hu Joon

Dalam novel ini, Hu Joon merupakan seorang idola Korea yang sedang naik daun dan selalu dielu-elukan oleh para penggemarnya. Namun, kesuksesannya dibidang entertainment tidak sebanding dalam hal percintaan. Tak banyak yang tahu kalau kisah percintaannya berakhir tragis. Saat pertama kali debut, ia pernah berpacaran dengan salah seorang gadis trainee perusahan manajemennya. Karena saat itu ia baru debut, ia tak mau kisah cintanya tercium oleh media. Saat itu pula gadis tersebut juga disukai oleh senior Hu Joon. Demi kebahagiaan gadis tersebut, Hu Joon melepaskan gadis tersebut kepada seniornya itu.

Lee Geun Yong

Seorang wartawan wanita yang tiba-tiba dipecat karena melihat Hu Joon berperilaku kasar kepada gadis yang diduga 'mantan pacar' sekaligus cinta pertama Hu Joon. Tidak terima dipecat, ia melakukan berbagai aksi untuk membuat publik percaya bahwa Hu Joon tak semanis dan sebaik seperti citranya di Televisi. Ia bahkan sampai bertengkar dengan salah seorang fan Hu Joon karena hal tersebut. Berita tentang berbagai penentangan Geun Yong terhadap Hu Joon beredar diberbagai artikel di internet. Netizen pun berpendapat bahwa Geun Yong menyebarkan kebohongan besar tentang Hu Joon dan ia hanyalah seorang "anti-fan Hu Joon".  

Seorang Sutradara, bernama PD Han, berpendapat bahwa fenomena pertentangan anti-fan dengan seorang tokoh idola dapat dijadikan sebagai program acara reality show yang laku dipasaran. Setelah menandatangani kontrak, akhirnya Hu Joon sebagai pihak idola dan Geu Yong sebagai anti-fan sesungguhnya Hu Joon memainkan reality show "So, I Married The Anti Fan". Dalam reality show tersebut mereka tinggal bersama. Awalnya tentu saja banyak pertengkaran-pertengkaran antara tokoh idola dan anti-fan tersebut. Namun, lama kelamaan, benih-benih cinta mulai muncul diantara mereka.

JJ

Orang yang dianggap sebagai Hyung oleh Hu Joon. JJ merupakan senior Hu Joon dulu sekaligus yang di rumor kan merebut cinta pertama Hu Joon. Segala hal JJ lakukan untuk menjatuhkan citra Hu Joon, karena sesungguhnya ia menyimpan rasa iri yang besar pada Hu Joon, karena Hu Joon yang bisa lebih populer daripada JJ. Salah satu cara merusak citra Hu Joon adalah dengan mengungkit kembali kisah cinta Hu Joon dan menyebarkan rumor bahwa Hu Joon mengorbankan cinta pertamanya demi kesuksesannya sendiri dan JJ lah yang melindung cinta pertama Hu Joon. 

In Hyong

Seorang gadis cantik nan polos yang dulu merupakan trainee di perusahaan yang sama dengan Hu Joon. Rumor yang beredar memang ada satu yang benar. Ingat, hanya satu, yaitu Hu Joon tidak bisa membuka hatinya kembali karena masih belum bisa move on dari kenangan cinta pertamanya. Cinta pertama Hu Joon adalah In Hyong... Gadis yang dijanjikan akan sukses oleh JJ apabila mengikuti JJ dan meninggalkan Hu Joon. Gadis yang dulu pernah debut sebagai salah satu grup idola wanita namun tak populer dan meredup. Ia adalah In Hyong. Sadar, kalau ternyata hidupnya dikendalikan penuh oleh JJ, ia pun mulai mendekati Geun Yong untuk menyampaikan pesan dan salamnya pada Hu Joon.

Benih cinta tidak hanya dirasakan oleh Geun Yong, Hu Joon pun merakaan hal yang sama kepada Geun Yong. Tetapi Hu Joon tetap tidak bisa bersatu dengan Geun Yong mengingat cintanya yang besar terhadap In Yong. Mengetahui In Yong menderita, ia berniat mengambil kembali In Yong dari JJ.

Akankah Geun Yong dan Hu Joon bersatu ataukah Hu Joon lebih memilih kembali bersatu dengan In Yong? Penasaran kelanjutan cerita cinta mereka? Ingin tahu kelanjutan kisah ini? Yuk ah di beli ditoko-toko buku kesayangan kamu dan baca novelnya, "So, I Married The Anti-Fan" ^^ 

Masuk Ilmu Sejarah UI, Anugrahkah? Atau Hanya Sekedar Hoki?

Asaalamualaikum Wr. Wb. Lama tak jumpa ^^ hari ini aku akan menuliskan sepenggal curahan hati yang mungkin bisa menjadi pelajaran bagi diriku sendiri dan orang lain. Semoga bermanfaat, aamiin.

Tanggal 9 mei 2015, adalah saat yang paling aku tunggu. Saat itu adalah saat pengumuman kelulusan PTN jalur SNMPTN -undangan-. Hari itu aku berusaha untuk tenang, tetapi tetap saja deg-degan. 9 mei siang sepulang bimbel untuk persiapan SBM, aku pulang ke rumah apah -kakek- karena tidak berani membuka hasilnya sendirian dirumah. Jam 5 kurang lima menit, aku sudah memegang ipad 3 milik adik ku dengan ditemani lieke -sepupu- yang duduk di sofa disebelah kananku juga apah dan amah yang duduk di sebelah kiriku.  

Jam 5 pas aku mencoba masuk ke alamat web hasil pengumuman SNMPTN, dan ketika mengetik NISN juga tanggal lahir, kedua ibu jariku bergetar sulit untuk mengetik. Saat mengetik enter, dan keluar hasilnya, aku tak langsung melihatnya dan agak sedikit kurang fokus. Aku langsung kaget saat mendengar lieke berteriakan, 'yayaaaa' -panggilan kecilku dirumah-!!!! Sontak aku kaget dan bertanya sama lieke 'kenapa ke? Kenapa?' Aku berbicara dengan nada agak panik. 'Itu lihat hasilnya dibawah' jawab lieke. Walaupun ipad dipangkuan, aku memang tidak melihatnya. Tidak tau, saat itu fikiranku sedang kosong. Mungkin aku gerogi dan takut melihat hasilnya kalau seandainya mengecewakan. Dan ketika melihat hasilnya, aku kaget dan sangat bersyukur. Alhamdulillah ya allah aku diterima di Universitas Indonesia, prodi Ilmu Sejarah. Alhamdulillah. Aku langsung memeluk lieke, apah, juga amah yang saat itu ada di sampingku.

Saat itu ibu sedang berada di yayasan. Aku menghampirinya dari rumah bersama lieke. Awalnya aku memasang wajah (pura-pura) muram. Saat ibu bertanya hasilnya. Aku tidak menjawab dan terlihat sedih. Ibu berkata, jangan sedih, masih ada SBMPTN kok ya. Tetapi aku dan lieke langsung tertawa dan berkata yang sebenernya kalau aku lulus. Dan ibu juga langsung memeluk aku juga mencium keningku. Terlihat rona bahagia di muka ibu. Alhamdulillah ya allah.

Setelah itu, beberapa grup di line banyak yang rame membahas bagaimana hasilnya. Temanku yang lain sudah men-screen capture hasil SNM -nya yang diterima dan menerima ucapan selamat. Begitu pula aku. Banyak temanku yang mengucap selamat, dari mulai teman SD, SMP, juga SMA yang di jakarta, teman SMP yang dari papua, beserta seluruh keluarga besar hasan husen di seluruh Indonesia yang mengenalku.

Banyak yang 'menyelamati', juga tak sedikit yang memberikan ucapan tak menyenangkan. Walaupun tidak berbicara langsung kepadaku, aku mengetahui ada beberapa orang yang berkata tidak mengenakan untuk aku dengar. Seperti 'viyaya itu kan tidak pintar, hoki aja tuh dia dapet(SNMPTN)' . Aku memang anak yang sensi -bahasa sekarangnya baper-. Aku gampang terpengaruh dengan kata-kata orang yang menyakitkan, biasanya aku bisa langsung nangis. Tetapi, aku berusaha untuk mencerna kata-kata *orang itu*. Aku langsung ngaca, apakah aku tidak pintar? Apakah ini hanya sekedar hoki? 

Setelah aku berfikir apa yang aku lakukan selama ini, aku rasa ini bukan hanya sekedar hoki. Aku ingat, kelas 11 memang aku pernah sekelas dengan orang itu. Dan saat di semester 3 -kelas 11 semester 1- memang saat ketiga kali menjalani UB -Ujian Blok- di semester itu aku selalu memperoleh banyak mata pelajaran yang remedial -dibawah kkm-. Mengapa saat itu aku banyak remedial? Karena aku merasa saat itu adalah saat yang tersulit bagiku untuk beberapa pelajaran. Aku yakin beberapa siswa juga sependapat. Tetapi sangat miris aku melihat teman-temanku. Mereka menghalalkan segala cara untuk mengisi hasil UB walaupun tak mengerti bagaimana cara menjawabnya -mengertilah yang dimaksud menghalalkan segala caranya apa-. Tetapi aku tidak sepenuhnya kaku. Ketika ada yang bertanya kepadaku dan aku bisa menjawabnya, tentu aku beri tahu. Bahkan ada siswi yang menyalin seluruh pekerjaanku di saat pengawas tak melihat. Tetapi, aku berusaha untuk tak pernah sekalipun -dan alhamdulillah terlaksana- menyontek dari semenjak UB pertama sampai ketiga disetiap semester dari kelas 10. Walaupun nilai di raport ada yang pas-pas an KKM, tapi aku bersyukur itu hasil jerih payah aku sendiri.

Setelah melihat hasil UB aku tergolong siswi yang remednya banyak, tetapi siswa lain yang menyontek pada ku, lebih sedikit remednya dari aku. Mengapa? Karena ketika melihat jawaban yang tidak bisa aku isi, dia langsung bertanya ke temanku yang lain tapi insya allah, aku ikhlas kalau sering dicontekin walau agak sedikit sebel.

Aku pun pernah ditegur sama *orang itu*. Katanya begini 'viy, sekali-kali gapapa lah nanya pas UB, daripada remednya banyak'. Aku menjawab 'kalau bisa jujur kenapa enggak ** -panggilannya-'. 'Tapi kan di universitas gak bakal ditanya itu nilai dapet darimana' jawabnya. Mungkin saat itu aku terkesan kolot dan sok alim. Tetapi aku berusaha meyakinkan diriku kalau aku benar kok. Tidak apa-apa banyak remedial, toh itu murni hasilku sendiri. Kan nilainya masih bisa diremed walaupun hanya mendapat nilai pas KKM nantinya

Aku memang bukan seorang muslim yang taat, tapi aku berusaha untuk menaati perintah-Nya dan berusaha untuk menjauhi larangan-Nya. Aku memang hanya memilih satu universitas juga satu program studi. Ilmu Sejarah UI. Mungkin karena prodinya 'Ilmu Sejarah' jadi orang memandang sebelah mata. Bahkan ada juga yang berfikiran 'mungkin viyaya milih yang penting masuk ui, jadi dia ambil yang sepi peminat, jadi lolos deh SNM'. Mengapa aku hanya memilih satu prodi dan satu universitas? Apakah hanya yang penting masuk ui? Tidaaaaak!! Aku memilih Ilmu Sejarah karena itu lah jurusan yang aku minati sejak awal ingin masuk PTN. Saat ditanya pas kelas 10, mau ambil apa kelas 11nya? Disaat siswa lain kebanyakan menjawab, kalau bisa sih IPA. Aku menjawab dengan PDnya, mau masuk IPS. Dan saat ditanya saat kuliah mau ambil jurusan apa. Aku menjawab dengan PDnya ingin mengambil Ilmu Sejarah dan disaat temanku yang lain menjawab 'kelas 11 dulu lah masuk ipa', 'masih lama juga, masih bingung mau ambil apa nanti' -namun saat kelas satu aku masih ragu memilih PTN mana yang pas. Dan setelah membaca review beberapa mahasiswa lain di blog, Ilmu Sejarah yang bagus dan terdekat adalah di Universitas Indonesia. Makanya aku memutuskan untuk mengejar SNMPTN ke UI Ilmu Sejarah semenjak niat itu sudah ada, iya aku sudah keukeuh ingin masuk jalur undangan pada prodi Ilmu Sejarah UI.

Makanya melihat kelas 11 aku yang nilainya lumayan banyak yang pas-pas KKM, aku hanya bisa meminta kepada Allah. Karena aku tidak punya kuasa apa-apa lagi untuk mengubah nilai-nilai itu dan menjadikan langsung lulus SNMPTN. -bukan bermaksud riya, semoga bisa menjadi pelajaran- aku selalu berdoa  disetiap sholat kepadanya untuk dipermudah lulus SNM. Makanya aku pasrah sekali ketika memilih satu prodi di SNMPTN. Karena yah aku cuman minat di sejarah, gak mau ambil akuntansi, ekonomi, atau sastra lainnya -yang katanya gampang masuknya karena peminatnya dikit- apalagi kedokteran juga teknik atau jurusan lainnya. Yah karena aku ingin tahu dan mempelajari apa yang telah orang-orang lakukan di masa lalu, juga dengan alasan aku gak bisa berpindah dari masa lalu.

Memilih satu prodi awalnya bukan tidak diragukan sama saudaraku lainnya. Belajar dari pengalaman lieke tahun lalu yang hanya memilih satu prodi di SNM dan tidak keterima -alhamudilillah keterimanya di penmaba unj, prodi pendidikan BK- , aku juga dibayangi takut tidak direrima. Tetapi, aku tetap hanya memilih satu prodi, toh kalau tidak lulus, masih bisa mencoba SBM dan Simak. Mengapa? Yah karena aku minatnya di Sejarah UI. Gak mau yang lain.

Kesimpulannya, aku bisa sampai ditahap ini bukan hanya sekedar hoki atau pun hanya sekedar yang penting masuk ui. Jurusan ini adalah jurusan impianku sejak lama. Sekarang aku sedang belajar untuk menghiraukan beberapa orang yang memberi kata-kata tidak enak itu. 

Pelajarannya untuk aku dan kita semua adalah apapun usaha mu, hasilnya serahkanlah semuanya kepada allah. Mintalah segala sesuatu hanya kepada allah, dan jangan sekali-kali berfikiran untuk memakai cara curang. Kalau sudah terlanjur, mengaku lah bersalah dan banyak-banyak lah beristigfar kepadanya. Insya allah segala sesuatunya akan dilancarkan oleh allah. Aamiin. Dan satu pelajaran lagi adalah, janganlah asal mengomentari hidup orang lain, toh anda tidak mengetahui tantangan apa yang telah ia lalui dan usaha apa yang telah ia lakukan untuk meraih kesuksesnya.  Sukses selalu untuk kita semua dan tak lupa maafkan apabila ada kata-kata yang menyindir.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Awal mula masuk Budut

Nggak terasa masa SMA aku akan segera berakhir. Cepat sekali waktu iti berjalan. Perasaan baru kemarin aku masuk di SMA 1 Jakarta, sekolah yang sangat aku banggakan ini. 

Aku ingin bercerita awal mula, kenapa aku bisa masuk di sekolah ini. Awalnya, aku sangat menginginkan masuk ke SMA 78. Aku mengikuti tes nya, dan ternyata aku tidak lulus. Sebenarnya aku tidak begitu sedih. Tapi, hal yang membuat aku sedih adalah, ibu aku memarahi aku. Aku tidak pernah dimarahin sama ibu sebelumnya. Aku ga pernah mengira, ibu aku bisa marah karena aku tidak bisa lulus tes SMA 78. 

Tetapi marah ibu beralasan, katanya selama 2bulan lebih ketika libur habis un, aku hanya menonton drama korea dan tidak pernah belajar, itu hal yang membuat ibu marah. Tetapi, aku tidak larut dalam kesedihan. Masih ada pendaftaran SMA via online yang tanpa tes. Aku ingim masuk SMA 65, lalu pilihan kedua aku 112, dan aku bingung mau pilih apa di pilihan ketiga.

Semuanya ibu yang daftarin, dan ibu mendaftari SMA 1 dipilihan ketiga aku. Aku rasa nem aku kecil dibanding teman-teman SMP se-jakarta barat. Nem un aku hanya 34,45. Tapi tentu saja nem aku itu murni 100% kemampuan aku. Huft, mungkin aku bisa dibilang nekat. Dengan nem segitu berani banget milih 65, akhirnya hari pertama nama aku udah kedepak dari sma 65, dan hari itu juga nama aku di 112. Aku sudah agak tenang, karena nama aku diurutan yang bisa dibilang 'cukup' aman. Hari kedua, nama aku masih di 112, tapi sudah bergeser. Dan akhirnya di sorenya nama aku diurutan terakhir, huhu :( agak deg-deg an takut kedepak lagi.

Hari ketiga, dan nama aku udah ga ada di 112. Aku lihat nama aku ada di SMA 1. Aku gatau SMA 1 -atau yang biasa orang bilang budut- itu dimana. Ga pernah sama sekali aku berfikiran aku bisa sekolah di budut.

Tetapi setelah melalui semua hal, mulai dari mos sampai saat sekarang ini -sudah menjelang mau un- aku tidak pernah menyesal masuk budut. Aku bahkan sangat bangga bisa bersekolah disini. Sekolah yang kental akan sejarahnya, sekolah yang bisa orang-orang bilang sekolah favorit -aku tidak berfikiran begitu karena dulu budut ada di posisi ketiga pilihan aku-, orang bilang sekolahnya artis, pejabat, sekolah beken deh pokoknya -_-' . Aku bangga sekali masuk budut banyak sekali kenangan bahagia, menyedihkan, mengharukan, dan bahkan kagum-mengagumi seseorang, disini...... 

Memang, budut bukan pilihan awal aku, tapi kalau memang sudah takdirnya aku masuk sini? Siapa yang bisa menyangka. Ketika aku sangat menginginkan masuk 78, tetapi allah berkehendak lain, dan memberikan aku posisi sekolah yang menurut aku lebih baik dari yang aku bayangkan. Aku tidak pernah menyesali ini, aku malah bersyukur bisa masuk di SMA yang -katanya- sma pertama di indonesia ini.

Pokoknya, Budut, im sure i cant forget you :*

Agaplah ucapan bertemu kembali :)

Assalamualaikum Wr. Wb.
Udah lama banget aku ga nulis lagi. Kangen nulis di blog lagi kaya dulu. Mau ceritain semuanya lagi, huhu. Aku emang udah jarang nulis sejak awal 2013 lalu. Udah dua tahunan lah. Banyak banget kisah yang mau aku ekspresikan disini. 

Niatnya sih aku mau aktif lagi nanti abis un. Oh iya, sekarang aku udah kelas 12, cepat banget yah. Dan yang lebih mengejutkannya lagi *shock* enam hari lagi aku udah mau un. hah? :o :o Cepet banget. Minggu depan aku un, iya un. Harusnya saat ini aku lagi berkutik dengan yang namanya soal materi un. Tapi,,,, boleh lah sebentar aja aku menyegarkan otak aku dengan menulis lagi. Aku udah kangen banget. Tapi aku ga bisa mulai cerita sekarang. Soalnya banyak banget yang mau aku ceritain. Hmm, anggaplah aku hanya menulis ini untuk menyapa dan membersihkan blog aku dari sarang laba-laba, karena saking lamanya ga pernah dibuka.

Karena saking banyaknya hal yang akan aku ceritakan, aku harap stay tuned aja yah  ;) ga usah banyak berharap sih. Takutnya saking lamanya aku ga nulis, tulisan aku malah jadi lebih garing daripada dulu lagi :( :(
Tunggu aja cerita aku abis ini yah :) :*

Wassalamualaikum Wr. Wb.